KAJIAN PEMANFAATAN POTENSI KULONG DI KABUPATEN BANGKA TENGAH

  • Fadillah Sabri Dosen STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung Dosen Luar Biasa Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung, Ketua Fordas Kep. Babel
  • Reza Wijayanto Sekretaris Eksekutif Fordas Kep. Babel

Abstract

Kulong merupakan cekungan akibat penambangan timah di darat yang terisi air. Berdasarkan data BPDASHL Baturusa Cerucuk tahun 2018, terdapat 1.731 Kulong dengan luas total 2.535.090 ha di Kabupaten Bangka Tengah. Karakteristik Kulong adalah ciri khas kulong berdasarkan proses kejadiannya, lokasi dan aksesibilitas, dimensi berupa luas tangkapan air, luas permukaan, dan kedalaman kulong. Untuk itu perlu dilakukan analisis karakteristik dan pemanfaatan potensi kulong pasca penambangan di Kabupaten Bangka Tengah. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penetapan potensi kulong dilakukan dengan analisis ketersediaan air dengan model NRECA berdasarkan data curah hujan dan evapotranspirasi selama 10 tahun (2008-2018), analisis SWOT untuk memetakan dan menentukan pemanfaatan kulong. Terdapat sembilan kulong yang dijadikan objek penelitian, yaitu Kulong Jeruk, Kulong Air Kerasak, Kulong Muis, kulong Tebat, Kulong Ali, Kulong Jarak, Kulong Air Rumbia, Kulong Blok 1 dan Kulong Mentabak. Hasil analisis karakteristik kulong berupa ketersedian air (debit dan volume) sangat dipengaruhi oleh luas permukaan kulong, luas daerah tangkapan air (DTA), dan kedalaman kulong. Kulong Jeruk yang terletak di Desa Jeruk Kecamatan Pangkalan Baru memiliki debit aliran masuk maksimum terkecil (3,03 l/s), sedangkan Kulong Ali yang berada di Desa Jungkong Kecamatan Koba memiliki potensi debit aliran masuk maksimum cukup besar (109,36 l/s). Rata-rata kualitas air baik, dan cukup baik, hanya Kulong Jeruk kualitas airnya buruk. Pemetaan pemanfaatan potensi kulong didominasi untuk air baku, perikanan, dan wisata air. Selain itu khusus untuk Kulong Ali berpotensi juga untuk dimanfaatkan sebagai wisata pendidikan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar Syah dan Fadillah Sabri, 2014, Analisis Ketersedian dan Pemanfaatan Air Kulong Simpur Kecematan Pemali, Jurnal Fropil Volume 2(1): 1-18.

Anonim, Peraturan Daerah Kabupaten Bangka No. 10 Tahun 2002.

Anonim, 2018, Inventarisasi Danau di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Laporan Kegiatan BPDASHL Baturusa Cerucuk, Pangkalpinang.

Fadillah Sabri, 2015, Pengelolaan Sumberdaya Kulong. Citra Books. Palembang.

Himawan, W,.Yustian, I,.Saptawan, A,. dan Sjarkowie, F., 2015, Studi Pengelolaan dan Pemanfaatan “Kulong” di Bangka Tengah. Universitas Sriwijaya. Indra Laya.

Ibnu Kasiro, dkk., 1994, Pedoman Kriteria Desain Embung Kecil untuk Daerah Semi Kering di Indonesia. Puslitbang Pengairan Badan Litbang P.U. Departemen Pekerjaan Umum R.I. Jakarta.

Kurniawan, A,. 2015, Pengantar Budidaya Ikan Memanfaatkan Lahan Basah Pasca Tambang Timah. Universitas Bangka Belitung

Meyana, L,. 2015, Arahan dan Strategi Pengembangan Areal Bekas Tambang Timah Sebagai Kawasan Pariwisata di Kabupaten Bangka, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Vol. 5(1): 51-60.

Soewarno, 2015, Analisis Data Hidrologi Menggunakan Metode Statistik dan Stokastik. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Administrasi dilengkapi Metode R&D. Alfabeta. Bandung.
Published
2019-12-11
How to Cite
Sabri, F., & Wijayanto, R. (2019). KAJIAN PEMANFAATAN POTENSI KULONG DI KABUPATEN BANGKA TENGAH. FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil), 7(2), 85-99. https://doi.org/10.33019/fropil.v7i2.1626
Abstract viewed = 898 times
pdf (Bahasa Indonesia) downloaded = 613 times